Menjadi pencinta sepatu, apakah itu hanya sekadar hobi atau sudah menjadi gaya hidup? Pertanyaan ini sering kali muncul di kalangan para penggemar sepatu yang semakin banyak di Indonesia. Seiring dengan perkembangan industri fashion, koleksi sepatu bukan lagi hanya sekadar barang fungsional untuk melindungi kaki, namun juga menjadi bagian dari gaya hidup dan ekspresi diri.
Sebuah artikel di situs Fashionista menyebutkan bahwa menjadi pencinta sepatu bukan hanya sekadar hobi, melainkan sudah menjadi gaya hidup yang membentuk identitas seseorang. Menurut Sarah Jessica Parker, seorang aktris dan desainer sepatu terkenal, “Sepatu bukan hanya barang, sepatu adalah pernyataan tentang siapa kita.”
Para ahli fashion juga berpendapat bahwa koleksi sepatu seseorang dapat mencerminkan kepribadian dan selera fashion mereka. Sebagian orang mengoleksi sepatu karena mereka menganggap sepatu sebagai bagian penting dari penampilan mereka, sementara yang lain menganggap sepatu sebagai investasi karena nilai sepatu dapat meningkat seiring waktu.
Tren menjadi pencinta sepatu juga semakin berkembang di Indonesia. Menurut data dari Asosiasi Persepatuan Indonesia, penjualan sepatu premium dan limited edition semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin menghargai nilai seni dan kualitas dari sebuah sepatu.
Namun, menjadi pencinta sepatu juga memiliki sisi negatifnya. Beberapa orang terjebak dalam budaya konsumsi yang berlebihan dan terus-menerus mencari sepatu baru tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau nilai sebenarnya. Hal ini dapat mengakibatkan pemborosan dan ketidakberkelanjutan dalam gaya hidup.
Jadi, apakah menjadi pencinta sepatu itu hanya sekadar hobi atau sudah menjadi gaya hidup? Menurut saya, hal tersebut tergantung pada bagaimana seseorang memandang dan memperlakukan koleksi sepatu mereka. Jika dijadikan sebagai ekspresi diri dan nilai seni, maka menjadi pencinta sepatu bisa menjadi bagian dari gaya hidup yang positif dan berarti. Tetapi jika hanya sebagai ajang pamer atau konsumsi berlebihan, maka bisa jadi itu hanya sekadar hobi yang tidak berkelanjutan. Sepatu bukan hanya untuk dipakai, tetapi juga untuk dihargai dan dinikmati sebagai bagian dari gaya hidup kita.